Prinsip Kerja RFID
Teknologi RFID didasarkan pada prinsip kerja gelombang elektromagnetik, dimana Komponen utama dari RFID tag adalah chips dan tag-antena yang biasa disebut dengan inlay, dimana chip berisi informasi dan terhubung dengan tag-antena.
Informasi yang berada/tersimpan dalam chi
p ini akan terkirim/terbaca melalui gelombang elektromagnetik setelah tag antena mendapatkan/menerima pancaran gelombang elektromagnetik dari reader-antena (interogrator).
RFID reader ini sekaligus akan meneruskan informasi pada application server.
RFID Tag terdiri dari 2 bagian :
1. Inlay
Merupakan bagian inti/utama dari RFID tag, Informasi yang disimpan terdiri dari:
informasi yang dicreate saat pembuatan/manufacturing dari inlay tersebut, yang berisi unik ID dari tag tersebut.
Informasi non-permanen yang dapat di”tulis”/”write”oleh aplikasi dengan bantuan RFID reader saat pengoperasian di lapangan.
Inlay ini berbebentuk kecil, “halus”, dan tentunya mudah rusak,sehingga secara praktis RFID Tag yang digunakan dilapangan selalu dalam bentuk encapsulated/”terbungkus”.
2. Encapsulation/”Bungkus Inlay”
Pemakaian encapsulation ini memberikan keuntungan yang besar bagi solusi RFID karena material maupun bentuk encapsulation tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan yang cukup ekstrem, seperti temperature maupun kelembapan yang tinggi,lingkungan yang kotor / penuh debu, maupun kondisi operasional yang banyak benturan.
Teknologi RFID didasarkan pada prinsip kerja gelombang elektromagnetik, dimana Komponen utama dari RFID tag adalah chips dan tag-antena yang biasa disebut dengan inlay, dimana chip berisi informasi dan terhubung dengan tag-antena.
Informasi yang berada/tersimpan dalam chi
RFID reader ini sekaligus akan meneruskan informasi pada application server.
Perangkat RFID
1. Inlay
Merupakan bagian inti/utama dari RFID tag, Informasi yang disimpan terdiri dari:
informasi yang dicreate saat pembuatan/manufacturing dari inlay tersebut, yang berisi unik ID dari tag tersebut.
Informasi non-permanen yang dapat di”tulis”/”write”oleh aplikasi dengan bantuan RFID reader saat pengoperasian di lapangan.
Inlay ini berbebentuk kecil, “halus”, dan tentunya mudah rusak,sehingga secara praktis RFID Tag yang digunakan dilapangan selalu dalam bentuk encapsulated/”terbungkus”.
2. Encapsulation/”Bungkus Inlay”
Pemakaian encapsulation ini memberikan keuntungan yang besar bagi solusi RFID karena material maupun bentuk encapsulation tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan yang cukup ekstrem, seperti temperature maupun kelembapan yang tinggi,lingkungan yang kotor / penuh debu, maupun kondisi operasional yang banyak benturan.
Pembedaan yang juga sering dipakai untuk RFID tag adalah Tag tersebut memiliki sumber energi sendiri atau tidak, untuk membangkitkan gelombang elektromagnetik :
Passive Tag
- Tidak memiliki sumber energi sendiri (tanpa Battery)
- Modulasi akan aktif setelah tag menerima gelombang elektromagnetik dari reader.
- Jarak Baca 10cm - 10m(tergantung type tag dan antena dari reader)
- Umur Tag sekitar 100.000 x read/write)
Active Tag
- Memiliki sumber energi sendiri (battery).
- Modulasi aktif langsung dari tag sendiri.
- Jarak Baca: 0 - 1Km.
- Umur Tag dipengaruhi umur battery.
Berikut Tabel Perbedaan Active tag dengan Passive Tag RFID
Berikut Blog Diagram tag RFID
Blog Diagram Tag |
Sekian dulu ya postingan dari saya, Semoga Bermanfaat.